Distrupsi Pergadangan Global
Pertumbuhan Hijau sebagai Strategi Nasional
Keluar dari Stagnasi Ekonomi 30 Tahun
Ketahanan Domestik di Tengah Perlambatan Global
Pertumbuhan Ekonomi 8%
Pembiayaan Berkelanjutan
Indonesia tengah mengusung ambisi besar: mencapai pertumbuhan ekonomi 8% untuk mewujudkan “Indonesia Emas 2045”. Namun, tantangan global seperti krisis iklim, volatilitas perdagangan, dan risiko sosial menuntut arah baru dalam strategi pembangunan nasional. Laporan ini menyoroti bahwa pertumbuhan tinggi tidak harus bertentangan dengan keberlanjutan—sebaliknya, integrasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) justru menjadi fondasi utama untuk menciptakan ekonomi yang resilien, inklusif, dan berdaya saing.
Tren ESG kini tidak lagi sekadar tren global, melainkan keharusan strategis. Penerapan ESG mendorong efisiensi bisnis, memperkuat daya saing ekspor, dan membuka akses terhadap pembiayaan hijau seperti green bonds dan SDG bonds. Di sisi lain, tantangannya tidak kecil: masih tingginya biaya implementasi, kesenjangan literasi ESG, serta ketimpangan antara sektor dan wilayah. Namun, peluang terbuka lebar jika ada sinergi lintas sektor dalam mendorong transformasi struktural menuju ekonomi hijau.
Edisi Sustainability Insight Report kali ini mengulas secara mendalam hubungan antara ESG dan ambisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Laporan ini merekomendasikan tujuh strategi kunci, mulai dari reformasi regulasi berbasis kinerja, perluasan infrastruktur hijau dan digital, hingga reformasi vokasi untuk green jobs. ESG ditawarkan bukan sebagai beban, melainkan sebagai katalis untuk mengakselerasi pertumbuhan yang adil, hijau, dan berkelanjutan.
Uncover exclusive data, expert analysis, and practical strategies to navigate global trade shifts and build resilient, ESG-aligned supply chains.
We have sent the document to your email address. If you don't see it, please check your spam or junk folder.